it’s not a serendipity

just get it..let do it..take somethin’ on it..

Kategori: Hikmah

Sweet Your Life

Puasa Pertama, Buka Puasa Pertama. Sebelum buka mama minta tolong aku buat semacam buah-buahan dicampur nata de coco dicampur kelapa muda dan sirup mar**n.

Pas buka, mama komentar tentang ‘racikan buah-buahan’ yang aku buat tadi, “ini kurang sirupnya, kurang manis”

Aku cobain dan yaa.. hmm… kurang sedikit.. sedikit.

Setelahnya aku cicip es teh adek ku, ines, yang bener-bener ini namanya kurang manis.

Setelahnya lagi entah kenapa aku cobain lagi sirup buah itu.

MANIS!

Gak ada sedikitpun aku merasa ini kurang manis. Ini..manis!

Aku ulang. Aku ulang ke adek ku.Aku bilang ke ines kalo sirup buah ini kurang manis. Dan aku paksa dia minum. Dia setuju iya kurang manis. Setelahnya aku kasih sisa es teh nya tadi yang memang lebih ‘kurang manis’. Dan dia setuju memang lebih ‘kurang manis’ dari sirup buah. Aku kasih lagi sirup buah…

And voiillaaa……! Dia tersenyum sambil bilang…MANIS!

Okey..i got the point!
Manis atau kurang manis sesuatu itu bukanlah hal yang mutlak ukurannya. Dan sesuatu yang kurang manis yang kita rasakan justru akan membuat kita sangat menghargai sedikit saja rasa yang lebih manis.

This is about life.

Paradoks : Semakin kita membenci, semakin mirip kita dengan yang dibenci

Aku suka memperhatikan orang berbicara, berkata-kata, menimbang-nimbang maksud dari rangkaian kalimat mereka. Dan aku menemukan satu hal yang sampai saat aku menulis kata ini, aku tetep belum bisa mengungkap maknanya.

Aku menemukan sebuah kisah menuju..paradoks..

“semakin kita membenci seseorang, maka semakin mirip kita dengan orang tersebut.”

Sari bercerita dengan teman-temannya penuh dengan geletupan benci tentang seseorang, sebut saja namanya Resi. Di sini, Resi memang sosok begitu menyebalkan. Seperti bara api di gemericiki minyak tanah. Teman-temannya pun saling bersautan mengungkapan cacian mereka. Menyenangkan, seperti aku menikmati ekspresi mereka. Satu kata yang terlontar berulang-ulang dari mulut si Sari, “shit! Reshit! Resi shit!”

Di lain waktu dan di lain keadaan, Sari  memiliki masalah. Disini, Sari tegak di posisi yang sama seperti Resi, orang yang sempat dia umpat. Dan lagi-lagi aku berada diantara orang-orang yang mengumpat, seperti juri, aku diberi kesempatan untuk menilai. Aku mendengar kata-kata yang sama, kata-kata familier, kata yang sangat nikmat disebut berulang-ulang. Yap, kali ini, Sari yang mendapat embel-embel “Sari shit!” dari temannya.

Aku bener-bener geli. Baru beberapa hari yang lalu aku dengan jelas dan hapaal betul sewaktu Sari mengejek Resi dengan kata shit. Lancar, lugas, dan terdengar sangat nikmat serta khitmad mendengarnya. Dan sekarang aku mendengar kata yang sama tertuju pada Sari. Seandainya Sari tau hal ini, apa yah yang terlintas dipikirannya. Itu ngebuat aku ngeri, apa yang aku ucapkan, apa yang aku perbuat kepada orang lain akan tertuju bukan hanya padanya tapi kepada diriku sendiri.

Pohon, Daun, dan Angin .. Kamu, Aku, dan Dia

POHON


Orang2 memanggilku “POHON” karena aku sangat baik dalam menggambar pohon.
AKU selalu menggunakan gambar pohon pada sisi kanan sebagai trademark pada semua lukisanku.
AKU telah berpacaran sebanyak 5 kali…Ada satu wanita yang sangat AKU cintai..tapi AKU tidak punya keberanian untuk mengatakannya…
Dia tidak cantik..tidak memiliki tubuh yang sexy..
Dia sangat peduli dengan orang lain..religius tapi..dia hanya wanita biasa saja.
AKU menyukainya..sangat menyukainya..
Gayanya yang innocent dan apa adanya..kemandiriannya..kepandaiannya dan kekuatannya…
Alasan AKU tidak mengajaknya kencan karena…
AKU merasa dia sangat biasa dan tidak serasi untukku…
AKU takut…jika kami bersama semua perasaan yang indah ini akan hilang…
AKU takut kalau gosip2 yang ada akan menyakitinya…
AKU merasa dia adalah “sahabatku”…
AKU akan memilikinya tiada batasnya…tidak harus memberikan semuanya hanya untuk dia…Alasan yang terakhir..membuat dia menemaniku dalam berbagai pergumulan selama 3 tahun ini…
Dia tau AKU mengejar gadis2 lain dan AKU telah membuatnya menangis selama 3 tahun…

Ketika AKU mencium pacarku yang ke-2 terlihat olehnya…
Dia hanya tersenyum dengan berwajah merah…”lanjutkan saja” katanya, setelah itu pergi meninggalkan kami.
Esoknya, matanya bengkak..dan merah…
AKU sengaja tidak mau memikirkan apa yang menyebabkannya menangis… but AKU tertawa…bercanda dengannya seharian di ruang itu…
Di sudut ruang itu dia menangis…dia tidak tau bahwa AKU kembali untuk mengambil sesuatu yang tertinggal…
Hampir 1 jam kulihat dia menangis disana….

Pacarku yang ke-4 tidak menyukainya…
Pernah sekali mereka berdua perang dingin, AKU tau bukan sifatnya untuk memulai perang dingin…
Tapi AKU masih tetap bersama pacarku…
AKU berteriak padanya dan matanya penuh dengan air mata sedih dan kaget…
AKU tidak memikirkan perasaannya dan pergi meninggalkannya bersama pacarku…
Esoknya masih tertawa dan bercanda denganku seperti tidak ada yang terjadi sebelumnya…
AKU tau dia sangat sedih dan kecewa tapi dia tidak tau bahwa sakit hatiku sama buruknya dengan dia…
AKU juga sedih…

Ketika AKU putus dengan pacarku yang ke 5, AKU mengajaknya pergi…
Setelah kencan satu hari itu, AKU mengatakan bahwa ada sesuatu yang ingin kukatakan padanya…
Dia mengatakan bahwa kebetulan sekali bahwa dia juga ingin mengatakan sesuatu padaku…
AKU cerita tentang putusnya AKU dengan pacarku…
Dia berkata bahwa dia sedang memulai suatu hubungan dengan seseorang…
AKU tau pria itu…dia sering mengejarnya selama ini…Pria yang baik, penuh energi dan menarik…

AKU tak bisa memperlihatkan betapa sakit hatiku, AKU hanya tersenyum dan mengucapkan selamat padanya…
Ketika sampai di rumah, sakit hatiku bertambah kuat dan AKU tidak dapat menahannya…
Seperti ada batu yang sangat berat didadaku…AKU tak bisa bernapas dan ingin berteriak namun apa daya…

Air mataku mengalir tak terasa aku menangis karenanya…
Sudah sering AKU melihatnya menangis untuk pria yang mengacuhkan kehadirannya…
Handphoneku bergetar…ternyata ada SMS masuk…SMS itu dikirim 10 hari
yang lalu ketika aku sedih dan menangis…

SMS itu berbunyi,”DAUN terbang karena ANGIN bertiup atau karena POHON tidak memintanya untuk tinggal?”

DAUN


AKU suka mengoleksi daun-daun, kenapa?
Karena AKU merasa bahwa DAUN untuk meninggalkan pohon yang selama ini ditinggali membutuhkan banyak kekuatan.Selama 3 thn AKU dekat dengan seorang pria, bukan sebagai pacar tapi “Sahabat” .
Tapi ketika dia mempunyai pacar untuk yang pertama kalinya…
AKU mempelajari sebuah perasaan yang belum pernah aku pelajari sebelumnya – CEMBURU…
Perasaan di hati ini tidak bisa digambarkan dengan menggunakan Lemon.
Hal itu seperti 100 butir lemon busuk. Mereka hanya bersama selama 2 bulan…
Ketika mereka putus, AKU menyembunyikan perasaan yang luar biasa gembiranya.
Tapi sebulan kemudian dia bersama seorang gadis lagi…AKU menyukainya dan AKU tau bahwa dia juga menyukaiku, tapi mengapa dia tidak mau mengatakannya?
Jika dia mencintaiku, mengapa dia tidak memulainya dahulu untuk melangkah?
Ketika dia punya pacar baru lagi, hatiku sedih…
Waktu berjalan dan berjalan, hatiku sedih dan kecewa…

AKU mulai mengira bahwa ini adalah cinta yang bertepuk sebelah tangan…
Tapi..mengapa dia memperlakukanku lebih dari sekedar seorang teman?

Menyukai seseorang sangat menyusahkan hati…AKU tahu kesukaannya…kebiasaannya…
Tapi perasaannya kepadaku tidak pernah bisa diketahui…
Kau tidak mengharapkan AKU seorang wanita untuk mengatakannya bukan ?
Diluar itu, AKU mau tetap disampingnya…memberinya perhatian…menemani…dan
mencintainya…
Berharap suatu hari nanti dia akan datang dan mencintaiku…
Hal itu seperti menunggu telephonenya tiap malam…mengharapkan mengirimku SMS…
AKU tau sesibuk apapun dia, pasti meluangkan waktunya untuk ku…
Karena itu, AKU menunggunya…
3 tahun cukup berat untuk kulalui dan AKU mau menyerah…Kadang AKU berpikir untuk tetap menunggu…
Dilema yang menemaniku selama 3 tahun ini…

Akhir tahun ke-3, seorang pria mengejarku…setiap hari dia mengejarku tanpa lelah…
Segala daya upaya telah dilakukan walau seringkali ada penolakan dariku…
AKU berpikir…apakah aku ingin memberikan ruang kecil di hatiku untuknya ?!..

Dia seperti angin yang hangat dan lembut, mencoba meniup daun untuk terbang dari pohon…
Akhirnya, AKU sadar bahwa AKU tidak ingin memberikan Angin ini ruang yang kecil di hatiku…

AKU tau Angin akan membawa pergi Daun yang lusuh jauh dan ketempat yang lebih baik…
Akhirnya AKU meninggalkan Pohon…tapi Pohon hanya tersenyum dan tidak memintaku untuk tinggal…
AKU sangat sedih memandangnya tersenyum ke arahku…

“DAUN terbang karena ANGIN bertiup atau karena POHON tidak memintanya untuk tinggal?”


ANGIN


AKU menyukai seorang gadis bernama Daun…
karena dia sangat bergantung pada Pohon..jadi aku harus menjadi ANGIN yang kuat…Angin akan meniup Daun terbang jauh…
Pertama kalinya..AKU melihat seseorang memperhatikan kami…
Ketika itu, dia selalu duduk disana sendirian atau dengan teman2nya memerhatikan Pohon…
Ketika Pohon berbicara dengan gadis2, ada cemburu di matanya…
Ketika Pohon melihat ke arah Daun, ada senyum di matanya…
Memperhatikannya menjadi kebiasaanku…seperti daun yang suka melihat Pohon.
Satu hari saja tak kulihat dia…AKU merasa sangat kehilangan…Di sudut ruang itu, ku lihat pohon sedang memperhatikan daun…
Air mengalir di mata daun ketika Pohon pergi…
Esoknya…Ku lihat Daun di tempatnya yang biasa, sedang memperhatikan Pohon…
AKU melangkah dan tersenyum padanya…Kuambil secarik kertas..kutulis dan kuberikan padanya…
Dia sangat kaget…

Dia melihat ke arahku, tersenyum dan menerima kertas dariku…
Esoknya…dia datang…menghampiriku dan memberikan kembali kertas itu…
Hati Daun sangat kuat dan Angin tidak bisa meniupnya pergi, hal itu karena Daun tidak mau meninggalkan Pohon.
AKU melihat kearahnya…kuhampiri dengan kata2 itu…
Sangat pelan…dia mulai membuka dirinya dan menerima kehadiranku dan telponku…

AKU tau orang yang dia cintai bukan AKU…tapi AKU akan berusaha agar suatu hari dia menyukaiku…
Selama 4 bln, AKU telah mengucapkan kata Cinta tidak kurang dari 20x kepadanya…
Hampir tiap kali dia mengalihkan pembicaraan…tapi AKU tidak menyerah…
Keputusanku bulat….AKU ingin memilikinya…dan berharap dia akan setuju menjadi pacarku….

Aku bertanya,” apa yang kau lakukan? Kenapa kau tidak pernah membalas?
Mengapa kau selalu membisu?”
Dia berkata, “AKU menengadahkan kepalaku”…

“Ah?” Aku tidak percaya dengan apa yang kudengar…
“Aku menengadahkan kepalaku” dia berteriak…

Kuletakkan telepon……melompat….berlari seribu langkah…ke rumahnya…
Dia membuka pintu bagiku…Ku peluk erat-erat tubuhnya…

“Jadi, DAUN terbang karena tiupan ANGIN atau karena POHON tidak memintanya untuk tinggal?”

Baca entri selengkapnya »

Bulan terburuk = Bulan terbaik ??

Sepertinya..bulan ini banyak bner cobaan buat aku.

Banyak banget kejadian-kejadian yang tampak memojokkan, menyedihkan, mengecewakan, bahkan menyakitkan meskipun sesungguhnya itu hanya cara Allah  mendewasakan aku.

Tahun ini, pertengahan bulan ini..bakalan pertama kalinya umur aku yang tadinya angka satu didepan berubah jadi angka 2. Tahun ini aku 20 tahun.

Aku tau walaupun semua yang terjadi itu gak bisa selalu diiringi tawa,  tapi aku bersyukur atas setiap air mata yang aku tetesin, artinya Allah sedang mengepel hati aku yang mulai kotor.

Tapi semua kejadian-kejadian harus ada recordnya, pencatatannya. Kayak Akuntansi kan Pencatatan berupa Laporan Keuangan merupakan hal penting dimana kita bisa membaca posisi suatu perusahan dari berbagai aspek.

Bulan ini, dibuka dengan aku harus menerima kenyataan bahwa.. IP aku turun agak drastis.. Tapi aku gak langsung gelisah dan stress kayak anak-anak yang lain. Aku cukup kecewa pas pertama kali liatnya, melenceng dari target, melenceng dari harapan. Lantas..salah kah aku punya harapan? Apa aku harus marah dengan diri aku yang udah diguncang kekecewaan ini? Pasti engga..dan aku gak setega itu. Ya apa boleh buat, disuruh balik ke masa lalu pun aku gak mau meskipun ada jaminan lebih baik. Aku tau terlalu berlebihan klo aku bilang ini takdir aku dapet IP kecil –aku gak bisa terlalu ekstrim buat membesarkan hati aku sendiri–. Aku cuma kurang bertanggung jawab, kurang tegas, dan sedikit malas. Kenapa aku bilang kurang dan sedikit –berarti masih ada kan walaupun sedikit!–, karena aku tau sesungguhnya aku masih sadar akan tanggung jawab, masih punya keinginan untuk bersikap tegas, dan masih punya semangat untuk lebih rajin. Sayangnya, kesadaran untuk selalu memotivasi itu yang kurang. Juga kebiasaan untuk bersenang-senang dahulu perlahan mampus kemudian yang masih juga jadi parasit buat aku. Ya aku tau Darwin bilang aku ini hanya seekor kera, klo gak mau dibilang kera, aku harus mati-matian jadi manusia. Aku gak mau ngeliat kegagalan kecil ini lagi. Take a chance and make a change!

Aku sepertinya banyak mendengar kata-kata yang menyakitkan dari orang yang aku sayangi this month. Aku tau dia gak bermaksud seperti itu dan yang dia bilang memang apa adanya. Hanya aja, karena keluar dari mulutnya, aku jadi double sensitive. It doesn’t matter klo misalnya kalimatnya buat mengevaluasi aku, tapi klo itu berupa statement menyakitkan, bagaimana cara menahan sakitnya? Aku bukan orang yang ekspresif dalam situasi seperti ini. Aku cuma bisa diem. Memangnya harus apa? ngebales? Gak bisa, berharap membenci buat apa juga, mencoba biasa tapi terngiang. Yah..berharap suatu saat semua kalimat itu menumpuk jadi boomerang buat mengembalikan rasa-rasa yang terasa.

Dan bulan februari ini, yang kata orang-orang bulannya cinta memang kebetulan benaar. Aku telah menyaksikan drama percintaan kuno. Aliran minoritas yang sedikit penganutnya. Kegilaan akan cinta stadium akut. Penyakit yang penderitanya menderita kebutaan hati. Seperti tak terobati. Ngebuat aku mau gak mau kehilangan teman dibawah lampu yang padam, aku tau gak berapa lama lampu akan menyala dan aku akan segera menemukannya kembali. Tapi selagi lampu masih padam, aku takut..temanku yang aku tau lebih penakut dari aku bagaimana bisa tenang sebelum aku menemukan dan merengkuhnya? Disini..bagian ini mengajarkan aku bahwa hidup memang pilihan. Pilihan yang tampak lebih sulit atau paling tidak mungkin lah yang sebenarnya mungkin terbaik untuk terpilih. Nothing is impossible.

Besok..tetap di bulan yang sama ada suatu perayaan pertanda. Hal yang paling aku gak suka dalam hidup ini, tapi paling sarat makna. Perpisahan.. Mungkinkah aku bakal merasa kehilangan? Aku inget dulu aku pernah nangis histeris semingguan setiap harinya pas sahabat yang paling aku sayang ninggalin aku ke kota lain. Wauwh rapuh banget.. Aku bahkan kepikir lebih baik aku begini..begitu.. daripada aku harus kehilangan dia. Aku yang selama ini ada dia buat berbagi, harus sendiri. Tapi setiap pedih air mata itu ternyata bukan tetesan sia-sia, justru semakin menguatkan aku. Kita memang sering rela untuk menukarkan hal yang telah kita punya denan sesuatu yang belum teraih. Padahal kita gak pernah bener-bener tau apakah itu memang lebih baik atau enggak. Aku cuma mau berpikir simple, bahwa kehilangan itu berarti kita pasti diberi ganti yang lebih baik atau dikembalikan di waktu yang lebih bermakna. Tergantung sepositif apa kita beranggapan.

Bulan ini yang memang tampak seperti bulan terburuk buat aku, sebenernya bulan terbaik. Tergantung apa itu definisi ‘baik’ untuk dan menurut kita.

Filosofi Ayah ; Kelebihannya untuk aku pertahankan, kekurangannya untuk aku lengkapi

Dear blog, gimana yah cara ny supaya blog ini private? Aku agak malu klo dibaca orang lain.

Begini, hari ini aku belajar banyaak banget yang mungkin yah bisa mempengaruhi pola pikir aku setidaknya bisa jadi motivasi aku saat ini. Blog, hari ini tepatnya tadi pagi sebelum pergi aku di kasih uang jajan seminggu yang totalnya 250ribu. Dan siang tadi aku, mba yul, dan rezq jalan. Oke siangnya kami makan di hasanah, karena rezq baru pulang jadi aku traktir makan siang hari itu (eittz, aku gak bermaksud apa2 low blog nulis ini!). Abis itu kami ke PS. Naah, di PS tadi aku ngeliat Car kit for Ipod. Klo aku beli itu aku bisa muter IPOD kesayangan aku di sound system mobil.  Tapi di tempat pertama aku liat harga nya mahal banget! 210ribu, sedangkan uang aku tinggal 200rb, ih saking gak bisa nya ngelola keungan, klo harga nya 200rb aja bisa-bisa aku langsung beli! dengan pikiran bisa minta ganti duitnya sama papa setidaknya setengahnya nanti! Tapi gak aku beli, aku masih mikir harganya kemahalan. Aku jalan ke toko sebelahnya, aku tanya ada car kid buat ipod gak. Eeh tenyata disana ada juga, harganya 75rb, jelas aja aku langsung tertarik beli. Setelah dicoba di mobil ternyata gak bisa jalan dan itu juga cuma charger ipod di mobil. Kami akhirnya masuk lagi buat nuker. Pas nanya2 lagi ketemu lah yang bner2 bisa ng-play lagu dari ipod ke sound system tapi aku harus nambah 55ribu lagi. Aku pikir tanggung, akhirnya yah aku beli juga car kid itu. Dicoba di mobil, umm keren..! Pokoknya aku puas meskipun duit seminggu aku yang baru dikasih pagi tadi tinggal 60ribu. Sampe dirimah, aku  cerita sama papa. Aku bilang klo yang aku beli ini bagus banget. Terus dengan nada seikit merayu, aku bilang, “..boleh koq klo papa mau ganti duit setengahnyaaa aja!..” Ternyata papa nunjukin klo dia gak seneng, oke gpp..aku pikir papa emank gitu paling biasa nya juga diganti. Malemnya pas papa lagi senyum-senyum liat aku, aku kedip2in mata. Papa udah hapal koq pasti itu karena aku masih ngerayu. Papa ngajak aku duduk di kamarnya.

Aku gak pernah nyangka, gak pernah terbayangkan , dan gak pernah sebelumnya mengerti. Papa akhirnya ngebongkar semua neraca keuangan dia, laporan laba rugi, laporan arus kas, semua! Dengan cara yang COOL banget! Awalnya papa bikin aku seneng dulu, papa bilang papa mau gantiin duit aku. Terus pelan-pelan papa cerita. Laporan keuangan simple nya kya begini. Seminggu tenyata papa bisa ngabisin duit 2juta bahkan lebih dalam seminggu (aku gak pernah tau jumlah itu!). Rinciaannya, 250rb buat uang jajan seminggu aku, 250rb buat dek ivan, 200rb buat mama (msi dikasih papa meskipun mama juga kerja), 500rb buat fulltank bensin 2 mobil dan bensin papa ke muara enim (huff, tiapa minggu papa cari duit pergi 3 jam hari senen, pulang 3 jam hari jumat). Capek yah.. Jadi totalnya udak 1,2juta. Nah, papa setiap weekend pasti ngajak sekeluarga jalan dan kayaknya udah jadi kebiasaan. Sabtu dan minggu pasti jalan. Makan, nonton, dan kebutuhan-kebutuhan yang anggarannya memang lebih pasti selalu papa keluarin buat kami. Papa juga orangnya kasianan, papa loyal sama orang sekitarnya. Terkesan boros yah, tapi papa itu yang aku tau dia selalu pengen bagi-bagi rezeki nya sama yang gak mampu. Karena papa sendiri dulu pernah ngerasain susah, papa bilang pas kuliah aja papa udah kerja dan saking dulu gak ada duit, papa sampe cuma minum air gula doang! Huhuhuhuhu…aku bner-bner tertohok! Bayangin aja blog, klo 4minggu berarti papa bisa ngeluarin 6juta. Papa aku itu berpikiran gini, dia punya takaran berapa rata-rata pengeluaran terendah yang bisa dia hasilin sebulannya, nah karena papa ngerasa daripada duitnya abis gak terduga dan gak terasa. Lebih baik dia ngredit sesuatu yang long lasting kya Mobil. — meskipun ini beda sama konsep yang diajarin Robert Kiyosaki tapi semua orang punya cara sendiri2 dalam mengelola keuangan mereka — Jadi pengeluaran gak sampe 6juta itu aja. Papa harus bayar listrik dan air, listrik bisa 500rb, air bulan kemaren papa bilang 400rb, kredit mobil papa ngambil yang bulanannya sedikit dan pengeluaran perbulannya sesuai takaran dia, papa bilang sebulan 10juta. Ough, aku ngerasa tertindih batu ngedenger itu semua! Beresiko sekali, dan parahnya aku gak pernah mau tau itu sebelumnya. Aku terkesan gak perduli dan gak mau tau. Aku udah terlena sama fasilitas yang ada dan tanpa aku sadari aku udah ada di titik yang sangat membahayakan buat diri aku sendiri! Belum lagi bayaran internet dan telfon. Dan tabungan yang harus papa tabung tiap bulannya mungkin sebulan papa bilang 25juta! What?! sebulan!

Papa bilang dengan bahasa yang paliiing halus klo memang pengeluaran itu dinamis mengikuti pendapatan, malah parah-parah pendapatan itu sendiri gak cukup mengikuti gaya hidup kita. Dia gak strez sama semua itu karena papa bilang papa udah terbiasa dari kecil mengelola uang yang pas-pasan biar secukup-cukupnya buat hidup dia bertahan. Papa minta maaf dia gak bisa mengontrol aku sekarang, karena papa bilang dulu aku juga sempet ngerasain gak enak, pas-pasan. Jadi papa bilang dengan kecukupan dan fasilitas yang bisa papa kasih saat ini, papa pengen aku bisa manfaatin semaksimal mungkin. Makanya papa niat banget nguliahin aku sampe dua jurusan, pgn aku lanjut S2, aku mauu..dan aku akuii banget aku emank kurang maksimal.

Dia buka pikiran aku, yang pertama dia ngasih pelajaran tentang pentingnya mengatur keuangan, klo gak bisa memanage keuangan sebesar apapun pendapatan kita bakal tersiksa karenanya. Yang kedua secara gak langsung papa ngejelasin klo semua yang papa kasih ke aku, semua yang kami miliki ini gak bisa selamanya kami rasain klo aku gak punya kesadaran buat memaksimalkan dan melanjutkannya. Ini semua bukan milik aku, bukan juga milik papa. Allah cuma nitipin buat kami belajar banyak banget hal dari sana. Dan yang ketiga, papa nyemangati aku, memotivasi aku bahwa seharusnya semua ini bisa memacu aku sedikitnya supaya nanti aku bisa meraih hal yang sama kayak papa, bahkan seharusnya lebih. Papa bilang aku yang udah terbiasa begini, harus siap dengan kondisi yang mungkin berbalik 180derajat. Rasa takut yang aku miliki akan kehilangan semua ini bukan untuk semata-mata mencintai duniawi. Tapi liatlah dari sudut pandang yang berbeda. Bilang aku masih mau, aku harus berusaha! Aku harus lebih baik dari apa yang sudah aku punya dari papa.

Ini kedua kalinya aku nulis tentang papa, karena memang papa lah dalam keluarga ini yang berperan lebih banyak dalam proses pembelajaran aku mengenal kakekat hidup. Papa aku memang bukan papa paling alim dan cenderung agak modern dan liberal. Papa juga bukan papa yang paling baik dalam mengelola keuangan. Tapi papa selalu ngasih aku kesempatan buat mengkritik dirinya, selalu ngasih aku kesempatan buat berpikir bahwa dia bukan papa paling sempurna di dunia, selalu membuka pikiran aku bahwa dia belum apa-apa, belum meraih seluruh cita-cita dan keinginannya. Dan itu semua karena papa pengen aku jadi yang lebih baik dari dia, menutupi segala kekurangannya, meraih apa yang tak teraih olenya. Papa orang paling dekat yang begitu banyak pelajaran yang ntah beribu-ribu kali nya bikin aku merenung dan berpikir. Papa ku adalah papa terbaik dari Allah yang dikasih buat aku. Kelebihannya untuk aku pertahankan, kekurangannya untuk aku lengkapi. Baik dan buruk, papa memang selalu bisa jadi guru anak-anaknya. Itulah Filosofi ayah yang aku pelajari untuk anaknya.

i love u pap..

and thaaanks buat Car Kid  yang gimana pun selalu ada hikmah di balik peristiwa..hehehhehe

Filosofi Kutu

kutu-loncat apa kepik nih pic? hehhe Aku pernah baca ini. Klo kutu loncat adalah binatang yang bisa  ngeloncat sejauh 300x tinggi tubuhnya!

Suatu hari kutu tersebut di masukin dalam kotak korek api  kosong dan dibiarin disana selama 2 minggu. Jadi selama itu kutu cuma bisa loncat setinggi korek api. Setelah keluar kutu tersebut gak bisa lagi loncat 300x tinggi tubuhnya! kenapa?

Ternyataa, ketika kutu itu lompat di dalem korek api, ia ters-terusan terbentur. Dicoba lagi sama kutu, eh lagi lagi terbentur. Terus-terusan begitu sampe akhirnya kutu itu mulai ragu sama kemampuan dia. Mungkin kutu jadi mikir kali..”jangan jangan aku dah gak bisa loncat tinggi lagi..”. Lantas si kutu langsung mencoba loncat kecil di dalem korek. Nahh,,pikirnya “bener kan, aku ga terbentur! Lebih baik aku ambil aman deh daripada terbentur terus. Mungkin cuma bisa setinggi ini aja ngeloncatnya.” Pas dikeluarin dari kotak kerek tadi, kutu masih ngerasa kemampuan ngeloncatnya hanya sebatas itu. Seumur hidupnya kutu itu cuma ngeloncat gitu-gitu aja.

can u get d point guys?

Tenyata ini bisa jadi Filosofi buat kita renungin. Klo buat kita, mungkin kotak korek tadi sama kayak hambatan dan keterbatasan yang sering kita temuain. Semakin kita ngerasa gagal melalui hambatan tersebut, semakin kita pesimis sama kemampuan kita. Kita gak berpikir buat menembus keterbatasan itu, moving on! Seringnya kita jadi meng-underestimate kemampuan kita. Ujungnya, sama kayak kutu tadi. Potensi kita jadi tertutup. Jadi, penghalang langkah menuju keberhasilan itu bukanlah kurangnya kemampuan atau gak punya kesempatan, tapi anggapan pesimis kita tentang kemampuan yang kita miliki.

Papa

papaa

papaa

Huff,, tadi dan untuk ke jutaan kali nya, aku berdebat lagi sama papa. Papa tuh terlalu ngotot sama caranya, pandangannya, pendapatnya. Dan aku, dan sepertinya cuma aku diantara anak-anak nya yang mewarisi sifat dia. Klop kan, sama-sama ngotot. Aku gak suka banget cara papa yang nganggep aku masih terlalu dangkal, setengah mateng! Padahal kan perkembangan emosi jiwa anak tuh bakal lebih sempurna klo papa sedikit aja lebih menghargai aku. Aku tadi gak tahaan banget buat ngelawan — sbenernya sih bukan nglawan, tapi yah aku cuma gak pandang buluh aja klo ternyata aku berdebat sama orang tua sendiri — Setelah berdebat dan papa tetep keras sama pendapatnya.


Aku panas, “Cara papa tuh nda gak suka, setiap orang kan punya cara nya sendiri buat memotivasi dirinya. Gak harus selalu sama kayak yang papa pikir.

Papa jawab lagi, “Papa tuh tau, tapi inda tuh perlu di arahkan. Karena papa nih sudah lebih banyak pengalaman. Umuran inda tuh belum mateng bener, belum bener-bener realistis. Dan papa nih juga kenal sama indah..” Dan bla..bla..bla..


Aku tau pasti nya banyak kekurangan aku. Pola pikir aku yang masih perlu banyak dibentuk. Sebenernya bukannya aku gak menerima pendapat papa, itu semua masuk, masuk di hati dan pikiran aku, tapi aku gak suka caranya. Cara nya yang langsung mentah-mentah nyalahin aku. Langsung kritis mengkritik aku. Bukannya Mario Teguh bilang, cara terbaik untuk menyalahkan orang lain dengan membenarkannya. Misalnya, “Kamu bener sayang, masuk akal, tapi lebih baik kalau kamu……” Huhh..

Trus aku langsung komentar lagi, “Iya tapi cara papa tuh bikin orang gak enak dengernya. Papa tuh gak menghargai aku, papa tuh gak bisa mengkomunikasiinnya dengan pas. Dengan cara papa kayak gitu, orang jadi males dengernya.”

Papa langsung matahin argumen aku — yah masih dengan pandangan dia — “Liatlah, klo anak orang salah papa gak terlalu peduli. Tapi indah tuh anak papa. Nanti klo indah mulai sadar gimana hidup bersosialisasi dengan orang banyak. Omongan orang tuh lebih menyakitkan lagi dan bahkan gak objektif dalam menilai, lebih menyakitkan. Tapi papa, landasan papa mengkritik indah, mendebat indah, karena papa sayang sama indah. Suatu saat inda terjun dalam masyarakat dimana inda dan semua orang berdiri dengan ego masing2, nda sudah biasa dikecam, sudah bisa mengendalikan itu sebagai suatu motivasi. Papa cuma gak mau, indah harus sampai menunggu saat itu dulu baru belaja, karena sulit mengambil keputusan logic saat kita putus asa, kehilangan kepercayaan sama diri kita. Ini bukan masalah cara papa yang gak menghargai orang lain, tapi karena indah anak papa, karena papa sayang, makanya papa ngerasa perduli buat mengoreksi indah.”


Huff, klo udah sepanjang itu, aku gak bisa jawab apa-apa lagi — cuma itu yang saat itu aku pikirin dan aku renungin — Malemnya, saat aku mulai tenang, saat aku mulai berpikir jernih. Satu persatu kata-kata papa tadi terngiang lagi. Dan aku mulai mendekati kenyataan dan fakta bahwa aku gak mungkin bisa se-welcome sekarang dalam mengaplikasikan kritik klo bukan papa yang ngajarin, klo bukan dengan cara papa selama ini membombardir aku dengan kritik-kritik pedasnya. Aku udah biasa, aku jadi cepet tenang, gak langsung gelisah ketika orang lain terang-terangan punya pendapat dan pemikiran yang beda sama aku. Yahh, intinya klo kita bisa sampe ke level itu, setiap kata yang di terjangin orang ke kita, setiap pendapat yang memojokkan posisi kita, seolah kita lagi dapet ilmu, pelajaran, motivasi. Gak ada sakit hati, gak ada perasaan dendam. Wlopun bukan papa kya in this case, nisa gak analogi nya gini..

Papa adalah manusia, ia mengkritik karena sayang.

Orang lain juga manusia, jadi mereka mengkritik juga karena sayang.

Heheheh..i luv u paap..

Ini beberapa Fathers Quote buat para Ayah..

Every father should remember that one day his son will follow his example instead of his advice

My father was often angry when I was most like him

A father is a fellow who has replaced the currency in his wallet with the snapshots of his kids

A father is always making his baby into a little woman. And when she is a woman he turns her back again

My father was very strong. I don’t agree with a lot of the ways he brought me up. I don’t agree with a lot of his values, but he did have a lot of integrity, and if he told us not to do something, he didn’t do it either!

Any man can be a father, but it takes a special person to be a dad

Filosofi Sabar dalam Al Quran

Beberapa hari yang lalu, aku ga sengaja baca crita dibawah ini dari sumbernya langsung.. Cerita ini sarat makna..meaningful! Dari sumber yang sangat terpercaya dan based on true story.. Bahasa nya memang susah di cerna,,karena mungkin pembaca diharapkan untuk bener2 memahami dan merasapi tiap bagiannya. Yang jelas,,gak akan nyesel dan gak akan buang waktu klo kamu (iya, kamu yang baca sekarang!) baca cerita ini ampe abis..

Dan ingatlah ketika Musa berkata kepada temannya: Aku tidak akan berhenti sehingga aku bertemu dua laut itu, atau aku berjalan terus bertahun-tahun.

Maka apabila mereka berdua sampai ke pertemuan dua laut itu, lupalah mereka akan ikannya, lalu ikan itu menggelunsur menempuh jalannya di laut.

Setelah mereka melampaui tempat itu, berkatalah Musa kepada temannya: Bawalah makanan kita, sebenarnya kita telah keletihan dalam perjalanan ini.

Temannya berkata: Tahukah apa yang terjadi tatkala kita berehat di batu besar itu? Sebenarnya aku lupakan hal ikan itu; dan tiadalah yang melupakanku melainkan Syaitan untuk mengingatinya; dan ikan itu telah menggelunsur menempuh jalannya di laut, dengan cara yang menakjubkan.

Musa berkata: Itulah yang kita kehendaki; Mereka pun balik semula ke situ, dengan menurut jejak mereka.

Lalu mereka dapati seorang dari hamba-hamba Kami, yang Kami berikan kepadanya rahmat dari Kami, dan Kami telah mengajarnya satu ilmu; dari sisi Kami.

Musa berkata kepadanya: Bolehkah aku mengikutmu, supaya kamu mengajarku dari apa yang telah diajarkan oleh Allah kepadamu?

Ia menjawab: Sesungguhnya engkau wahai Musa, tidak sekali-kali akan dapat bersabar bersamaku.

Dan bagaimana engkaudapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?

Nabi Musa berkata: Engkau akan dapati aku, insya-Allah, orang yang sabar dan aku tidak akan membantah sebarang perintahmu.

Ia menjawab: Sekiranya engkau mengikutku, maka janganlah engkau bertanya kepadaku akan sesuatu pun sehingga aku ceritakan halnya kepadamu.

Lalu berjalanlah keduanya sehingga apabila mereka naik ke sebuah perahu, ia membocorkannya, Nabi Musa berkata: Patutkah engkau membocorkannya akibatnya akan menenggelamkan penumpangnya? Sesunggguhnya engkau telah melakukan satu kesalahan yang besar.

Ia menjawab: Bukankah aku telah katakan, bahawa engkau tidak sekali-kali akan dapat bersabar bersamaku?

Musa berkata: Janganlah kamu marah akan daku disebabkan aku lupa; dan janganlah kamu memberati daku dengan sebarang kesukaran dalam urusanku.

Maka berjalanlah keduanya sehingga apabila mereka bertemu dengan seorang pemuda, lalu ia dibunuhnya. Musa berkata: Patutkah kamu membunuh satu jiwa yang bersih, yang tidak berdosa? Sesungguhnya engkau telah melakukan satu perbuatan yang mungkar!

Ia menjawab: Bukankah aku telah katakan kepadamu, bahawa kamu tidak akan dapat bersabar bersamaku?

Musa berkata: Jika aku bertanya kepadamu tentang sebarang perkara sesudah ini, maka janganlah engkau jadikan daku sahabatmu lagi; sesungguhnya engkau telah cukup mendapat alasan-alasan berbuat demikian disebabkan pertanyaan-pertanyaan dan bantahanku.

Kemudian keduanya berjalan lagi, sehingga apabila mereka sampai kepada penduduk sebuah bandar, mereka meminta makan kepada orang di situ, lalu orang itu enggan menjamu mereka. Maka mereka dapati di situ sebuah tembok yang hampir runtuh, lalu ia membinanya. Musa berkata: Jika kamu mahu, tentulah kamu berhak mengambil upah mengenainya!

Ia menjawab: Inilah masanya perpisahan antaraku denganmu, aku akan terangkan kepadamu maksud yang engkau tidak dapat bersabar mengenainya.

Adapun perahu itu adalah ia dipunyai oleh orang miskin yang bekerja di laut; oleh itu, aku bocorkan dengan tujuan hendak mencacatkannya, kerana di belakang mereka nanti ada seorang raja yang merampas tiap-tiap sebuah perahu yang tidak cacat.

Adapun pemuda itu, kedua ibu bapanya adalah orang yang beriman, maka kami bimbang bahawa ia akan mendesak mereka melakukan kezaliman dan kufur.

Oleh itu, kami berharap agar Tuhan mereka gantikan bagi mereka anak yang lebih baik daripadanya tentang kebersihan jiwa, dan lebih dekat sayangnya.

Adapun tembok itu pula, adalah ia dipunyai oleh dua orang anak yatim di bandar itu; dan di bawahnya ada harta terpendam kepunyaan mereka; dan bapa mereka adalah seorang yang soleh. Maka Tuhanmu menghendaki supaya mereka dewasa dan dapat mengeluarkan harta mereka yang terpendam itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu. Dan aku tidak melakukannya menurut fikiranku sendiri. Demikianlah penjelasan tentang maksud dan tujuan perkara-perkara yang kamu tidak bersabar atasnya.

Sumber – Al Quran, Surat Al Kahfi ayat 60-82

Kita gak tau dan sukar untuk bisa menyangka hal yang terjadi dengan kita. Apalagi ketika kita sedang mengalami musibah atau sedikit kesulitan. Sebelum kita sampe buat memahami hikmahnya, kita seriing banget menyalahkan keadaan, orang lain, bahkan diri kita sendiri, lebih parah nyalahin Yang di Atas. Hal itu lah yang ngebuat mata hati kita tertutup. Sayang banget kan, dengan masalah yang kita aja ngos2an, kadang putus asa dibuatnya, tapi justru kita gak dapet apa2, gak belajar apa2. Padahal semua itu terjadi dengan janji Allah,

Kami tiada membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya, dan pada sisi Kami ada suatu Kitab yang membicarakan kebenaran, dan mereka tidak dianiaya. (Al Mu’minun ayat 62)

Mungkin menurut aku, ini masalah dari sudut pandang mana kita biasa melihat. Hati tadi tertutup karena terlalu banyak yang kita khawatirin, klo kita mau jujur sama diri sendiri, semua hal yang kita khawatirin itu bersifat duniawi semata, semua! Contohnya nih ya, kayak lagu Mulan yang liriknya “..bukannya aku takut akan kehilangan dirimu, tapi aku takut kehilangan cintamu..”. Siapa yang bisa menjamin dia gak akan kehilangan cinta pacarnya? Gak ada kan.. Apa jadi nya klo dia bner2 kehilangan. Bukan khawatir akan hal2 begitu yang seharusnya kita khawatirin. Percaya deh, sebaik-baiknya manusia, mereka gak akan bisa bener2 memahami kita, gak akan paham betul apa yang terbaik untuk kita. Cuma Allah yang tau apa yang terbaik untuk kita, cuma Allah yang pahaam betul perasaan kita, kebutuhan hati kita. Semua yang terjadi sama kita, seberat apapun saat itu yang kita rasain, kita cuma perlu sabar. Karena cuma waktu yang bisa membuktikan bahwa segala yang terjadi itu adalah yang terbaik untuk kita. Allah tuuh baiik banget..Ia dengan cara-Nya sendiri gak akan ngebiarin kita tersandung lalu jatuh. Tapi klo kita jatuh, itu atas kemauan kita sendiri. Tapi klo kita sigap menahan dengan kaki satu lagi, Insya Allah kita gak akan jatuh. Justru kita jadi tau bahwa dijalan itu ada lobangnya. Jadi kita bakal hati-hati untuk selanjutnya. Jadi khawatir bukan untuk masalah itu, tapi khawatir bisa gak hati kita terbuka buat menerima hikmah atas masalah yang ada. Balik lagi seperti inti ayat tadi..sabar.. Karena kedewasaan dan pembelajaran itu sendiri butuh proses, proses itu adalah waktu, dan kapan waktu terbaik itu sudah ditakdirin Allah buat kita. Semakin terbuka hati kita menerima, akan semakin banyak kita mengerti, semakin cepat kita pahami, dan semakin ringan masalah itu terlewati. =)

Oia, FYI, siapa yang baca surat Al Kahfi ini tiap jumat, maka  dia akan bercahaya di antara Jumat tersebut dan cahaya itu bakal menyinari kita ketika melewati jembatan Shiratal Mustaqim..Insya Allah.

Filosofi Hidup

Ternyata benar bahwa apa yang Kau berikan adalah yang terbaik. Hati kami tak mampu membacanya; mulut kami tak mampu mengatakannya; pikir kami tak mampu menghitungnya. Kami bersyukur padamu

Saat ini –saat dimana kesedihan menggugu, hati pecah membelah, asa serasa bersayap– saat itulah aku merasa intervensi Allah menjabah doa-doa ku.
Akan selalu ada dan akan selalu terjadi dimana hati dan logika kita tidak dapat menembus takdir.
Ya..Allah memiliki waktu-Nya sendiri dalam bertindak.
Ternyata semua permasalahan yang ada tidak perlu kita cemaskan hanya dengan percaya tentang hal itu.

Blog..aku mau cerita..
Cerita yang sangat perlu aku tulis. Yang akan sangat penting buat aku baca lagi. Yang tentunya dengan apapun alasannya akan membuat aku lebih menyayangi air mata. Yang apabila aku jabarin, akan memiliki teorema baru sedikit-dikitnya untuk hidupku sendiri.

Dia, hanya karena seorang dia yang Allah perkenankan namanya untuk tertulis dalam hidupku. Gak pernah saat itu terbesit pertanyaan kenapa aku harus kenal dia. Pertanyaan yang jarang terlintas pada awal setiap pertemuan. Singkatnya, dia yang sempet jadi payung dan sepatu buat aku (hohoho). Menemani di kala susah. Menyemangati di kala putus asa. Menopang di kala lelah. Melihat di kala merabun. Menuntun di dalam gelap. Lengkap! No one ever saw me like he do and no one ever saw him like I do. Dan semua tampak amat sempurna saat itu. Impian membumbung tinggi. Harapan tak jua putus. Dan syetan juga semakin gencar dikomandoi anak iblis. Yang terakhir itu lah hal yang paling kami berdua takuti. Hanya dalam hal itu sulit buat kami untuk saling menguatkan. Jadi sepasang tokoh yang entah disenangi atau diibakan tapi diramalkan untuk pengenang. Cinta itu begitu cepat merambat, mengakar, tanpa terasa cepat pula merapuh. Tetapi berbunga indah, merekah, mewarni. Susunan ribuan puzzle seakan dia yang terakhir. Begitu terlengkapi karenanya. Sahabat dan keluarga bahkan dapat menjembatani silaturahmi kami.

Allah memang sangat mencintai kami. Cemburu pertanda cinta. Seakan Ia tidak rela membiarkan kita mencintai suatu hal melebihi cinta kita pada-Nya. Begitulah cara Allah, — pelajaran berikutnya — dapat membaca hal yang membayangkannya pun kita gak sanggup. Mungkin..mungkin..Allah hanya menitipkan cinta itu sementara atau mungkin kami salah mengaplikasikan hakekat cinta itu sendiri sehingga Allah marah dan membiarkan kami belajar dengan mencabutnya kembali. Lillahita’alla. Sungguh hanya Allah yang saat itu tau. Cinta itu dengan keajaibannya begitu cepat Ia tarik kembali. Tapi..kenapa Allah tidak mencabut sekaligus cinta dalam hati kami berdua? Kenapa Allah hanya membiarkan logika si dia mengalahkan cinta kami? Mengapa belum juga membiarkan logika ku merambahnya? Sungguh saat itu pertanyaan serasa percuma. Gak ada yang bisa ngebantu aku menjawabnya. Hanya dengan sedikit sedikit (sesungguhnya Allah telah..) rahmat yang Allah kasih ke aku. Aku belajar..
Dimana dan kemana aku bisa ketemu jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu. Yang jelas, — pelajaran berikutnya – sesungguhnya disinilah justru Allah perlahan dan dengan cara-Nya sendiri membimbing aku secara langsung tanpa aku sadari.
Aku semakin penasaran apa yang salah. Pertanyaan-pertanyaan itu buat aku belajar untuk ngejawabnya. Saat itu aku sedih..bener-bener sedih.. – meskipun sekarang aku bersyukur sempet jadi wanita yang mudah menangis – Coba bayangin..gimana rasanya impian dan harapan yang kita bina merangkak mendekati nyata tiba-tiba hancur begitu aja? Butuh proses buat mengakui, menerima, sehingga akhirnya bisa bangkit kembali. Dan itu bukan lah hal yang mudah. Hal-hal yang bisa bikin aku bertahan saat itu – pelajaran berikutnya – Aku inget aku gak pernah berhenti berdoa, aku gak pernah putus asa atas rahmat Allah, aku gak pernah ngerasa gak adil, dan ntah darimana aku yakin ini cuma proses.

Tapi aku tetep nunggu dia. Aku pernah minta dia bilang klo suatu saat dia gak sayang lagi sama aku. Karena meskipun semuanya harus berakhir, awalnya sulit bahkan buat kami berdua bisa jauh. Meskipun akhirnya dia duluan yang berhasil. Semua orang di sekeliling aku sedih dan aku tau mereka ikut sedih bukan prihatin karena mereka tau gimana sayangnya kami berdua. Bahkan..kak mario bilang, “kalian itu pasangan yang paling kakak idolain” haha.. Tapi dalam proses itu, aku justru semakin akrab sama temen-temen nya dan tanpa aku sadari aku ngerasa mereka bukan cuma sahabat mantan aku, tapi mereka juga sahabat yang baik banget buat aku. Meraka bahkan gak terkesan membedakan aku yang baru mereka kenal. Mereka lebih objektif menilai sesuatu. Itu yang ngebuat aku nyaman dideket mereka. – pelajaran berikutnya – ini namanya patah satu tumbuh seribu, patah lagi tumbuh lagi.

Gila..ini bener-bener penantian. Ini rasanya menunggu. Ini rasanya mencintai. Ini rasanya kehilangan. Ini rasanya berharap. Lebih-lebih lagi..semuanya itu tampak hampa. Kosong tanpa masa depan. Menunggu tanpa ditunggu (kosong), mencintai tanpa dicintai (kosong), berharap tanpa harapan (kosong). – pelajaran berikutnya – mungkin ini Filosofi angka nol (0). Terlihat tak bernilai, tapi tetap bermakna. Seperti angka 0 klo dipasangin dengan 1 jadi 10. Seperti menunggu yang akhirnya bertemu.

Aku mikirin dia. Aku mikirin perasaannya. Aku gak mau dia sedih. Karena aku pun bakal lebih sedih lagi. Setiap aku deket sama orang lain, aku mikirin dia. Bodohnya selalu aku inget janji kami. Bodohnya aku terlalu setia menunggu. Selalu..selalu..aku ngerasa gak tahan. Tapi aku tau..saat itu aku tau aku sudah jadi bebannya. Meskipun sakit, meskipun karena dia aku sakit. Aku tetep gak mau dia terbebani karena aku. Aku masih menyimpan harapan.. Tapi kenapa Allah belum juga ngasih petunjuk?

Malem ini..barusan aja..ntah disaat aku lagi sedih, temennya (makasih ya ka deny) bilang “nda, sebenernya dia bilang dia gak mungkin lagi bisa kayak dulu. Dia gak bisa lagi. Tapi dia sedih ngeliat nda gini. Dia ngerasa bersalah. Dia gak mau liat nda sedih. Kalian ga mungkin lagi. Kalian gak mungkin lagi.”
Aku ngerasa ditampar dengernya. Aku kaget sekaligus aku bangun dari tidur aku yang lamaa bener.

Oh..God..kenapa aku baru harus tau sekarang?
Jawabannya gak perlu harus menunggu lagi buat aku jawab. Allah sayang sayang banget sama aku. – pelajaran berikutnya – Rahmat Allah. Allah tau sebelum aku di Rahmati, Allah pengen aku belajar terlebih dahulu dengan rahmat-rahmat kecil sebelumnya. Dan Allah sedang menguji dan mengasah kesabaran, kedewasaan, ketakwaan, dan keimanan aku. Ini berarti sebagai manusia yang gak pernah bener-bener menjadi dewasa aku belajar lebih baik.

Aku langsung nelfon dia. Aku bilang aku tau dari kak deny apa yang sebenernya sulit buat dia ungkapin selama ini. Aku sungguh gak nyalahin dia kenapa dia gak bilang dari dulu. Karena aku yakin Allah udah punya rencana dibalik keterbatasan kita membaca keadaan. Aku merasa berhasil mendaki puncak gunung tertinggi. Ternyata kepuasan dan keberhasilan itu tidak selalu berarti ketika kita mendapatkannya. Hasil itu sungguh gak bisa di prediksi, tapi proses justru jadi pembelajaran buat kita meraih hasil yang lain di lain kesempatan.

Buat kamu,
Yah, aku tau dengan status apapun kita, itu bukan alasan rasional buat aku menjauh dari kamu. Semua yang kamu takutin Insya Allah gak akan terjadi kecuali itu terbaik menurut Allah. Aku ikhlas…cinta itu memang sebenarnya bukan milik kita, tapi milik Allah AL MUHAIMIN..

Ketika iman menemukanku, aku tau Allah sangat mencintaiku..

muslimah

September 6th, 2008

diz month is d best month dat i ever had!

aku bs ngeliat diri aq sendiri dari sluruh sudut sjauh hati dan pikiran ini menjangkau..

aku bener ngrasain perubahan..prubahan yg bakal amad sangad mrubah sluruh pola pikir,,tinkah laku maupun sikap,,sudut pandang..aku slama ini..

smwa!

Let imagine it..ini kya..hmm..munkin tragedi kebakaran!

“kmu lg bobo skitar jam2an (kbayang kan btapa sdang nyenyak2ny?)..tiba2 ada sinar kya nyala api..teraaang bgd! meskipun kmu bner2 males bwt buka mata (slain ngantuk, cahayany it lho..bqin ga kuad) tapi kmu terpaksa buka,,cm bwt skedar bertanya..–whats goin on??– Dan ktika kmu buka..kmu ngeliat sswt yg ga prnh km sangka2,,sswtu yg sll lewad dr pikiran km,,kmu paniik, bingung..then,,ktika smwa org ngbesarin hati kmu bwt nrima it smwa,,ternyta nyala api it uda ngrubah hidup kmu..”

Naahh,,kurang lebih it lah yg terjadi dalam hidup aku,,baru2 ini..but not too bad as tragic as dat case, of course! Alhamdulillah..

im using veil now!

i hope not only wearing

walaupun udaah sangad lama aku sll bilang “aku pgn pake jilbab..” tapi aku sndri sll percaya someday aq bakal pake,, maksudny..aq ga nyangka klo kyakinan it bakal datang scpet ini..Hari jumat tgl 29 Agustus,,let me describe..singkatny..

Ujan, d sky is grey, OPDIK 08, jam 1-2 gt, sevti, mb yuyun..

“sev,,kya ny aq pgn pake jilbab..” (wlopun ga yakin,,tapi aku sll bilang it sm org2 berjilbab maupun ga), “sevti dlu gmana?..”

Dy ngjelasin klo dulu dy mimpi hal yg mnakutkan..we can called –maybe– petunjuk (ptunjuk in dis case called direction? or indication to do something? Aaahh,,i dont kno exactly,,but better for u to give me d best translation,,i’ll wait in comment yaah..) Lanjutt.. Truz dy blg,,–klo ga salah– jgn takud ga siap, klo qt da pke jilbab, Insya Allah,,stidaknya qt malu sndri dulu sm diri qt sndri klo qt ga sholat, klo qt ngegosip, tanpa qt sadari,,qt memprotect dri qt sndri.. Mba Yuyun yg smpet pake jg crita panjang lebar..

Truz aku nanya sswtu yg keluar sndiri dari mulut aq, pdhal aq ga mikir ap2..naahh..munkin sma kya ktika Conan ngebius Kogoro Mouri bwt mecahin kasus..! Kya org lain yg bersuara sm kya suara aku yg bertanya.. “Sevti bawa jilbab ga??”

dan ga kalah menakjubkannya, she brings d another veil aside from she wears..!

Yeap,,i just think,,The Time is Coming..!
aku pake jilbab it,,dipake’in maksudny.. dan..


“Cantiq bner..”
“Duh Alhamdulillah..”
“Ah..slamed ya dek..”
“Duh..duh..klo ngeliat cewe pke jilbab rasa ny enaak bner..”Loh..loohh..?? Alhamdulillah..all d positive respons make me use it permanently..hohow..

dan bukan maen goyaah bgd iman ini!! Tapi..aku ga akan mw ngelepasin ny..Insya Allah ga akan pernah..

Smwa org yg blm mnutup aurat ny blom akan bisa ngrasain yg aku rasain ini.. Sama kya aku dulu,,aku dulu mikir nanti lah..alias blom kepikiran..bahkan sblm pake jilbab ini aku ngriting rambut,,waving2 gt..haha,,buang dwit..tapi puas..

Sekarang,,smwa ny tampak sangad berbeda..lebih baik tentunya.. Burukny,,aku jd gila shopping!! stiap lyad baju2 cntiq di mall,,aku sll mndadak jd fashion design gtu..kbayang lngsng mw pke jilbab wrn ap, pke tas yg mana..cuwiih..hehe..dan ntah knapa..qu sll bisa beli smwa it..lebih lancar aj rezeq ny..hahah..

Oia,,d peak ny..aku jg jadi bisa bner2 bersyukur..ini ya rasany bersyukur..smwa yang udah aku punya jadi tampak berkali lipat lebih berharga..Aku jd bner2 lebih bahagia dan tenang..bner2 lebih dari cukup.. Smwa yang di titipin Allah ini,, ga akan pernah terasa sangad brarti klo kita ga pnya iman.. Iman it lah yg ternyata menyempurnakan hidup kita..

Wass.