it’s not a serendipity

just get it..let do it..take somethin’ on it..

Paradoks : Semakin kita membenci, semakin mirip kita dengan yang dibenci

Aku suka memperhatikan orang berbicara, berkata-kata, menimbang-nimbang maksud dari rangkaian kalimat mereka. Dan aku menemukan satu hal yang sampai saat aku menulis kata ini, aku tetep belum bisa mengungkap maknanya.

Aku menemukan sebuah kisah menuju..paradoks..

“semakin kita membenci seseorang, maka semakin mirip kita dengan orang tersebut.”

Sari bercerita dengan teman-temannya penuh dengan geletupan benci tentang seseorang, sebut saja namanya Resi. Di sini, Resi memang sosok begitu menyebalkan. Seperti bara api di gemericiki minyak tanah. Teman-temannya pun saling bersautan mengungkapan cacian mereka. Menyenangkan, seperti aku menikmati ekspresi mereka. Satu kata yang terlontar berulang-ulang dari mulut si Sari, “shit! Reshit! Resi shit!”

Di lain waktu dan di lain keadaan, Sari  memiliki masalah. Disini, Sari tegak di posisi yang sama seperti Resi, orang yang sempat dia umpat. Dan lagi-lagi aku berada diantara orang-orang yang mengumpat, seperti juri, aku diberi kesempatan untuk menilai. Aku mendengar kata-kata yang sama, kata-kata familier, kata yang sangat nikmat disebut berulang-ulang. Yap, kali ini, Sari yang mendapat embel-embel “Sari shit!” dari temannya.

Aku bener-bener geli. Baru beberapa hari yang lalu aku dengan jelas dan hapaal betul sewaktu Sari mengejek Resi dengan kata shit. Lancar, lugas, dan terdengar sangat nikmat serta khitmad mendengarnya. Dan sekarang aku mendengar kata yang sama tertuju pada Sari. Seandainya Sari tau hal ini, apa yah yang terlintas dipikirannya. Itu ngebuat aku ngeri, apa yang aku ucapkan, apa yang aku perbuat kepada orang lain akan tertuju bukan hanya padanya tapi kepada diriku sendiri.

Siapa itu Arista Hakiki?

Sebelumnya qu mau minta maaf dengan pemilik nama yang tertera pada judul diatas. Dan minta maaf sama kamu-kamu yang udah ngesearch nama itu sampe nyasar kesini, (FYI) ini bukan blog nya Pak Arista guyz! hehe

Kemaren aku nulis blog yang nyeritain salah satu dosen aku, dosen mata kuliah SIA, Arista Hakiki. Aku cuma iseng nulis tentang beliau. Dan gaak nyangkaa, pas aku buka statistik blog aku, tiap harinya adaa aja yang googling nama Arista Hakiki dan berakhir dengan nyasar ke blog ini. Bahkan muncul di paling atas hasil googling nya!Aku takut juga klo beneran yang punya nama ntar yang baca ini. Hihi..

Heran yah, koq bisa banyak orang yang sebegitu mencariinya. Apa istimewanya? Baca lagi deh artikel berkaitan sebelumnya..disini

Buat anak2 cewek, mereka bilang Pak Arista ganteng. (owh yea guyz?)

Buat anak2 cowok, mereka bilang Pak Arista itu kharismatik.

Yahh, mungkin..mungkin bener klo sampe smwa mahasiswa bisa bilang gitu padahal setiap minggu mereka seriing begadang ngerjain tugasnya yang numpuk, makulnya yang ampe 3 stgh jam bersama beliau. Hal-hal itu umumnya paliing dibenci sm mahasiswa, tapi mereka masiih tetep ng-fans sama bapak itu.

Apalagi sekarang, pak Arista bikin Facebook! (Arista Hakiki) Wuiizz,, makin naekk daun ajaa. Nah ya, saking mempengaruhinya bapak itu bahkan ada salah satu mahasiswa nya yang bikin pet di pet society dengan nama Arista Hakiki. Kyahahah..dan design nya miriip banged sama karakter Pak Arista..sayang..uda d wafatin..

Huff, sbnernya aku pengen ngejabarin satu2 tentang bapak ini yang juga denger2 dari omongan anak2 maupun pendapat aku sendiri. Tapi males ah..

Eh iya,, buat yang baca dan mau nambahin ttg pak arista, comment dunn biar klo bapaknya baca bisa jadi bahan evaluasi buat beliau..