Tuhan, jangan izinkan aku menjadi pelacur!
Memoar Luka Seorang Muslimah
Biarlah aku hidup dalam gelimang api-dosa, sebab terkadang dosa yang dihikmati, seorang manusia bisa belajar dewasa.
Karya : Muhidin M Dahlan.
2 hari yang lalu aku baru beli novel ini di Gramedia. Novel ini baru aku tau ternyata novel lama tahun 2002/3 klo gak salah. Dan banyak banget pro dan kontra atas terbitnya novel ini. Yang konon katanya dulu susah nyari novel ini. Aku sendiri yah gampang kemaren dapetnya. Dan jujur aku tertarik karena ada kata-kata “Memoar Luka Seorang Muslimah”, dan kutipan hikmah “dosa membuat manusia belajar dewasa”. Buku ini memang sebenernya agak sedikit membosankan, tapi aku penasaran sama akhirnya.
Ini kisah seorang perempuan bernama Nidah Kirani. Seorang muslimah yang taat. Tubuhnya dihijabi oleh jubah dan jilbab besar. Kecintaannya pada agama membuat dia memilih untuk hidup yang sufistik. Dan keinginannya hanya satu yaitu menjadi muslimah yang beragama secara kiffah.
Semangatnya dalam beragama seperti gayung bersambut ketika ia menerima doktrin-doktrin bahwa Islam yang ada di Indonesia sekarang ini tidak murni. Yang murni hanya ada dalam Quran dan Sunnah Rasul. Dengan tafsiran, Islam itu bukan agama. Islam itu Dien atau sistem yang hukum-hukumnya ditata dalam syariat. Klo belum ada pemerintahan untuk mengegakkan syariat itu, maka bukan dikatakan Islam. Singkatnya ia ikut tergabung dalam organisasi itu, Organisasi dimana jemaahnya ingin mendirikan negara Islam di Indonesia. Setelah sekian lama tergabung dalam organisasi itu, ia merasa tidak ada kemajuan dalam organisasi nya. Sistem yang tidak transparan yang didalamnya terdapat kepalsuan dan kebohongan. Nidah Kirani merasa sangat kecewa. Belum lagi banyak masalah yang timbul akibat keaktifannya dalam organisasi itu. Bukannya segera bertobat dan kembali ke jalan Allah. Ia malah justru merasa kecewa dengan Allah. ia merasa tidak ada intervensi dari Allah padahal ia telah sebegitu berjuangnya selama menegakkan agama.
Di saat kondisi nya yang galau, ia justru melampiaskan kekecewaannya dengan melakukan free sex. Disini penulis menjelaskan bahwa semua yang tergoda oleh Nidah Kirana untuk melakukan freesex adalah pria-pria yang merupakan aktivis Islam. Mereka adalah orang-orang munafik pikir Nidah. Akhirnya ia pun menjual diri nya pada para pria. Pelacur, pilihan yang dia pikir lebih menguntungkan ketimbang hanya sekedar freesex dengan teman-teman kampusnya.
Akhir cerita yang gak jelas. Liat dari berapa kalimat terakhir di novel ini.
“Aku sang nabi kejahatan, akan menemui kehidupan bumi yang makin lama makin gelap. Nantikan aku manusia-manusia! Aku, sang nabi kejahatan, sang putri api, akan terus mengganggu, menyobek-nyobek, dan membakar topeng-topeng kemunafikan hidupmu. Tunggu saja. Aku segera datang. Segera datang.”
Aku lebih banyak kontra atas isi novel ini daripada pro. Kata-kata renungan di cover novel ini tidak mewakili isinya. Gak ada penulis sedikitnya mengajak kita buat memetik hikmah dari cerita ini. Biar kita menerjemahkan sendiri? Menurut saya novel ini, sangat tidak mendidik. Bukan tergolong novel dakwah atau novel Islami. Semua dijelaskan hanya dari sudut negatif dari islam. Kata-kata nya yang begituu vulgar saat menjelaskan kelakuan Nidah dan pasangan-pasangannya. Buat aku cerita ini dengan imajinasi yang agak sedikit memaksa. Dan cara penulis menuliskan kemunafikan seorang muslim, seolah semuanya munafik. Dari cerita Nidah Kirani dari yang berjilbab panjang kemudian jadi pelacur, dan aktivis2 Islam yang akhirnya gampang sekali tergoda oleh Nidah untuk melakukan freesex. Jujur aku kecewa dan sedikit marah membacanya. Kenapa sedikit? Karena yah sesalah-salahnya ada yang bisa kita pelajari dari sana.
Kabarnya buku-buka karangan Muhidin M Dahlan ini rata-rata mengandung kontroversi dan agak melenceng dari tafsiran biasa. Seolah menentang paham dan ajaran yang telah ada. Dan menjadi perseteruan paham-paham keagamaan di Indonesia. Mungkin isinya melambangkan hati penulisnya kah? Atau seperti ada yang mengkritik ada zionis di balik penerbitan buku ini? Dan ada yang bilang merusak iman remaja?
wallahualam
Ini kutipan dalam novel ini. Bner-bener mengerikan..